https://www.facebook.com/widiyantoro.laelsa?ref=tn_tnmn *_______________~oooOooo~__________________https://twitter.com/Widiyantoro_Ls

Selasa, 07 Agustus 2012

Menjadi Dewasa Dalam Cinta Menuju Kedewasaan


Bertambahnya usia... berlalunya tahun..berlalunya waktu...
seringkali memang hanya berlalu begitu saja.. tanpa kita memaknainya dengan sudut pandang cinta...
...
seiring dengan bertambahnya usia...tentu saja apa yang ada dalam diri kita akan ikut berubah..bertambah..pasti.. namun ke arah yang manakah...?
...
menjadi dewasa... tidaklah selalu terkait dengan usia...
seringkali justru kita merasa semakin kekanakan, dikala usia kita bertambah tua...
...
kedewasaan..bukan semata hanya dipandang dalam kemapanan hidup saja...
kedewasaan..bukan semata hanya dipandang dalam bertambahnya pengalaman yang kita miliki...
kedewasaan..jauh lebih bermakna dibandingkan hanya sekedar materi dan kuantitas...
kedewasaan..adalah masalah kualitas dalam kita berpikir, berkata dan berperilaku....
...
kita bisa saja dikatakan dewasa...jika perilaku kita baik dan santun..
tapi apakah demikian juga dengan apa yang ada di pikiran kita..?
motif dan alasan untuk berperilaku santun dan baik itulah....yang akan menjadi tolak ukur
kedewasaan kita...
...
memang sangat relatif..jika kita membicarakan masalah kedewasaan...
tak ada ukuran yang jelas...tak ada definisi yang tepat...
karna masing2 memiliki persepsi yang berbeda...
tapi... justru persepsi yang berbeda itulah yang menentukan tingkat kedewasaan kita...
...
kedewasaan...tak hanya berbatas kata-kata saja...meski dituliskan..atau diucapkan...
kedewasaan...tak hanya berbatas pada perilaku saja.. meski yang dianggap baik..ataupun yang dianggap tidak baik...
karna semuanya adalah relatif... semuanya memiliki sudut pandang yang berbeda...
...
menjadi dewasa....tidak sama dengan kedewasaan...
menjadi dewasa..seringkai tidak diiringi dengan tingkat kedewasaan yang
cukup...akibatnya...sikap dan perilaku kita seringkali terlihat kekanakan dan bahkan lucu....
...
kedewasaan...adalah bagaimana kita bersikap dan berpikir dalam bahasa cinta...
bagaimana kita mengubah kemarahan menjadi kesabaran..
bagaimana kita mengubah kekecewaan menjadi harapan..
bagaimana kita mengubah masalah menjadi tantangan...
bagaimana kita mengubah kesedihan menjadi harapan...
bagaimana kita mengolah segala emosi yang timbul...dan menjadikannya baik...
....
kedewasaan.....yang dicapai dengan selalu belajar pada setiap kejadian dalam hidup kita...
baik pahit atau manis..baik atau buruk...senang atau sedih...
kedewasaan adalah bagaimana kita mampu menempatkan diri diantaranya.....
....
menjadi dewasa...lakukanlah dalam ketulusan cinta...
maka kau akan menuju kedewasaan hati, pikiran, kata dan perbuatan...
...
tak pernah ada kata terlambat untuk menjadi dewasa dalam cinta....
tak akan pernah terlambat untuk kedewasaan itu tercermin dalam hati, pikiran, kata dan perbuatan kita....
...
(^-^)...
...
mulailah sekarang...
dengan memandang segala sesuatunya dalam cinta dan ketulusan...
tidak menghakimi...tidak membuat penilaian sepihak...dan selalu berpikir positif...
...
jalanmu masih panjang...
dan mungkin tak berakhir..
karna bukankah awal adalah akhir..dan akhir adalah awal...
tapi apapun yang kau lakukan...
entah berjalan, berlari. atau terdiam..
lakukanlah semua dalam kedewasaan dan ketulusan cinta...
dan ciptakanlah..jalan terindah dalam hidupmu...
meski kau tak pernah tau kemana jalanmu kan menuju... 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------
^__15101988 13051994__^

 

Rabu, 01 Agustus 2012

FHOTO KEBESARAN ALLAH SWT

Koleksi Photo Kebesaran Alloh SWT (update)    
dari berbagai sumber
 
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa
sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?"
[QS. Al- Fushshilat]
Tidak semua peristiwa alam dapat dijelaskan dengan akal. Dalam koleksi ini disajikan keajaiban alam. Koleksi ini dikumpulkan sedikit demi sedikit dari internet. Jika anda merasa dapat memberikan tambahan keterangan pada koleksi di bawah ini, silahkan beri komentar anda !. Mohon bersabar apabila agak lambat, karena fotonya ditampilkan semuanya.. :)
Gambar lainnya bisa dilihat di http://www.islamcan.com/miracles/index.shtml 

LEBAH YANG MENULIS "ALLAHU"
(Those who are familiar with Arabic will easily be able to identify what this beehive spells - "Allahu")

Akan terlihat dengan jelas lafal "Allah" pada batu permata tersebut bila disinari dengan cahaya

Mawar Merah di Angkasa
"Selain itu (sungguh ngeri) ketika langit pecah belah lalu menjadilah ia mawar merah, berkilat seperti minyak"
(Ar-Rahman: 37)
Gambar di atas adalah gambar ledakan bintang di angkasa yang diperoleh NASA dengan Teleskop yang sangat canggih.
Kejadian tersebut membuktikan kebenaran Al-Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu pada surah Ar-Rahman di atas




POHON YANG SEDANG RUKU
This is a recently discovered phenomenon in a forest near Sidney. As you can see, the bottom half of the tree trunk is bowed in such a way that it resembles a person in a posture of Islamic prayer - the 'ruku'. Looking closer you can see the 'hands' resting on the knees. the most amazing thing is that the 'man' is directly facing the Kaaba, Mecca which is the direction Muslims all over the world face when in prayer.

Sesungguhnya ALLAH Maha berkuasa dan dapat menjadikan apa saja yang pernah ataupun tidak pernah terfikir oleh manusia.Ini merupakan keajaiban alam ciptaan ALLAH.

THE FISH TESTIFIES THE PROPHET (S.A.W)
The story of the fish began when Mr. Goerge Wehbi, a Christian Lebanese, was practicing his fishing hobby, in Dakar Senegal (the Capital of West Africa). He caught many fish. When the went home his wife saw among them a strange fish about 50cm length, with some arabic writing on it. He took it to Sheikh al-Zein, who read clearly what was writen in a natural way. That could not be done by a human being, but rather a Godly Creation which the fish was born with. He read "God's Servant" on its belly and "Muhammad" near its head, and "His Messenger" on its tail

LAA ILAA HA ILLALLAH WRITEN IN BRANCHES
One brother on Germany wrote and sent this photo. "The branches clearly say in Arabic that- There is no god but Allah. This is said to be a scene on a piece of cultivated farmland in Germany. Many Germans have been said to have embraced Islam upon seeing this miraculous sight and that the German government put steel fences around the part of the farm to prevent people from visiting and witnessing this miraculous site"
Lapadz "Alloh" yang terbentuk di telingan seorang bayi
Awan yang membentuk Lapadz "Alloh", kejadian ini diabadikan oleh seseorang di Mekkah
MEKKAH BERKILAU --Ini adalah hasil pencitraan dari IKONOS Satelite milik Space Imaging Inc, AS. Masjidil Haram yang 'diintai' oleh AS pada 31 Oktober 1999 itu menampilkan fenomena menakjubkan. Terlihat di gambar hanya bagian Masjidil Haram saja yang berkilau sementara bangunan di sekitarnya tampak lebih gelap. Subhanallah. (NASA Astronomy Picture of The Day) (sumber : http://www.spaceimaging.com/gallery/ioweek/archive/01-12-09/index.htm)

MOSQUE STILL STANDS AFTER EARTQUAKE IN TURKEY
A mosque still stands amidst the rubble of collapsed buildings in this aerial view of a neigborhood in the western Turkish town of Golcuk, 60 miles east of Istanbul, August 19, 1999. The death toll from western Turkey's worst recorded eartquake surpassed 6,000, as hope waned of finding any of the thousands still missing under the mountains of rubble.



Menurut pemiliknya kalau dilihat dari dekat Gambar di atas
menunjukkan kalimah "Lailahaillah" terbentuk pada seekor ikan

sumber asli bisa dilihat di sini

Selasa, 31 Juli 2012

PROPOSAL NIKAH

Proposal Nikah    
KADO BUAT YANG MAU DAN SIAP MENIKAH..BARAKALLAHU !!  
Latar Belakang
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan sayangi, semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus memberikan nikmatNya kepada kita. Amin
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah, saya telah diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : "Kami akan perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri mereka, sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar dan Maha Melihat segala sesuatu".
Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling membutuhkan terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah yang telah lekat pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah pemberian Allah, hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan Allah telah berfirman : "Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah perbuatan yang buruk lagi kotor" (Qs. Al Israa' : 32).
Ibunda dan Ayahanda tercinta..melihat pergaulan anak muda dewasa itu sungguh amat memprihatinkan, mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat. Belum lagi kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. "Saya nggak sempat mikirin kawin, sibuk kerja, lagipula saya masih ngumpulin barang dulu," ataupun Kerja belum mapan , belum cukup siap untuk berumah tangga¡¨, begitu kata mereka, padahal kurang apa sih mereka. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dan bersabar agar tak berbuat maksiat. Wallahu a'lam.
Ibunda dan Ayahanda tersayang..bercerita tentang pergaulan anak muda yang cenderung bebas pada umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk saya torehkan. Setiap saya menulis peristiwa anak muda di  majalah Islam, pada saat yang sama terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian kita..Astaghfirullah.. Ibunda dan Ayahanda..inilah antara lain yang melatar belakangi saya ingin menyegerakan menikah.
Dasar Pemikiran
Dari Al Qur¡¦an dan Al Hadits :
  1.  "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32).
  2. "Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
  3. ¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui¡¨ (Qs. Yaa Siin (36) : 36).
  4. Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).
  5. Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).
  6. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71).
  7. Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An Nisaa (4) : 1).
  8. Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).
  9. ..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3).
  10. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata. (Qs. Al Ahzaab (33) : 36).
  11. Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).
  12. Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).
  13. Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ (HR. Hakim dan Abu Dawud). 14. Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." (HR. Baihaqi).
  14. Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).
  15. "Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah  (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim) : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram."
  16. "Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud).
  17. Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak (HR. Abu Dawud).
  18. Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).
  19. Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).
  20. Rasulullah SAW. bersabda : "Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah" (HR. Bukhari).
  21. Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang (HR. Abu Ya¡¦la dan Thabrani).
  22. Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat. (HR. Ibnu Majah,dhaif).
  23. Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).
Tujuan Pernikahan
  1. Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
  2. Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.
  3. Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.
  4. Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
  5. Ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri (menghindarkan diri dari perbuatan maksiat / perilaku hina lainnya).
  6. Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).
  7. Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi / menguatkan ikatan kekeluargaan)
Kesiapan Pribadi
  1. Kondisi Qalb yang sudah mantap dan makin bertambah yakin setelah istikharah. Rasulullah SAW. bersabda : ¡§Man Jadda Wa Jadda¡¨ (Siapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil melewati rintangan itu).
  2. Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
  3. Termasuk  tathhir (mensucikan diri).
  4. Secara materi, Insya Allah siap. ¡§Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya¡¨  (Qs. At Thalaq (65) : 7)
Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan
  • Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
  • Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
  • Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.
  • Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban menikah saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.
  • Apalagi sampai bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya, karena yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan." (HR. Ahmad) dan "Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR. Thabrani dan Baihaqi).. Astaghfirullahaladzim.. Na'udzubillahi min dzalik
Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan adalah sebagai berikut ini :
  • Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang disandang:Ir, DR, SE, SH, ST, dsb
  • Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab merupakan kebanggaan tersendiri, bukan di selenggarakan penuh ketawadhu'an sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. (Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya mencari ridha Allah dan RasulNya. Bukan di campuri dengan harapan ridha dari  manusia (sanjungan, tidak enak kata orang). Saya yakin sekali.. bila Allah ridha pada apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat kelak.)
  • Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
  • Masyarakat menganggap pernikahan akan merepotkan Studi, padahal justru dengan menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram, dan semakin semangat menyelesaikan kuliah.
Memperbaiki Niat :
Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dan kecenderungan pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang dituntut yang penting baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.
Niat Ketika Memilih Pendamping
Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani).
"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).
Nabi SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab (akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya) (Al Hadits).
Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda, ¡§Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim dan Tirmidzi). Niat dalam Proses Pernikahan
Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus menyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan. Mulai dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan walimah. Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah hari ketiga termasuk riya'. "Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4).
Rasulullah SAW bersabda : "Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telah bersabda, "Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)" (HR. Ahmad). Nabi SAW pernah berjanji : "Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan). Dari Anas, dia berkata : " Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya" (Ditakhrij dari An Nasa'i)..Subhanallah..
Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhana dan mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat, memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat. "Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)
Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasuk didalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran / nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah.
Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ; misalnya : adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak berlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakat biasanya standing party-ini yang harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang demikian), Pengantin tidak disandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a : Barokallahu laka wa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.. (Semoga Allah membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidak bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Dan janganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yang pertama" - Qs. Al Ahzab (33),
Meraih Pernikahan Ruhani
Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada Allah, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya. Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan, pandangan hidup dan lain sebagainya. Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya, yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka saling mencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan untuk Allah.
Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan merindukan Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah yang dimaksud dengan pernikahan ruhani. KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITAS  PULA (Al Izzah 18 / Th. 2)
Penutup
"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas, karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs. Al Maidaah (5) : 87).
Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94) : 5- 6 ).
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya sayangi dan saya cintai atas nama Allah.. demikanlah proposal ini (secara fitrah) saya tuliskan. Saya sangat berharap Ibunda dan Ayahanda.. memahami keinginan saya. Atas restu dan doa dari Ibunda serta Ayahanda..saya ucapkan "Jazakumullah Khairan katsiira". "Ya Allah, jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan dan jadikan barokah apa-apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin aku menyegerakan apa-apa yang engkau tunda dan menunda apa-apa yang Engkau segerakan.. YA ALLAH BERILAH PAHALA DALAM MUSIBAHKU KALI INI DAN GANTIKAN UNTUKKU YANG LEBIH BAIK DARINYA.. Amiin"
====================================
Dedicated to : My inspiration .... yang pernah singgah dan menghuni "hati" ...Astaghfirullah !! Saat langkah ada didunia maya, tak menapak di bumi-Nya..Lalu, kucoba atur gelombang asa..Robbi kudengar panggilanMu tuk meniti jalan RidhoMu.. Kuharap ada penolong dari hambaMu meneguhkan tapak kakiku di jalan-Mu dan menemani panjangnya jalan dakwah yang harus aku titi.. " Saat Cinta dan Rindu  tuk gapai Syurga dan Syahid di jalanNya makin membuncah.."
====================================
Maraji / Referensi :
  1. Majalah Ishlah, Edisi Awal Tahun 1995.
  2. Fiqh Islam, H. Sulaiman Rasyid, 1994, Cet. 27, Bandung, Sinar Baru Algesindo.
  3. Fikih Sunnah 6, Sayyid Sabiq, 1980, cet. 15, Bandung, Pt. Al Ma'arif.
  4. Kupinang Engkau dengan Hamdalah, Muhammad Faudzil Adhim, 1998, Yogyakarta, Mitra Pustaka.
  5. Indahnya Pernikahan Dini, Muhammad Faudzil Adhim, 2002, Cet. 1, Jakarta, Gema Insani Press.
  6. Rintangan Pernikahan dan Pemecahannya, Abdullah Nashih Ulwan, 1997, Cet. 1, Jakarta, Studia Press.
  7. Perkawinan Masalah Orang muda, Orang Tua dan Negara, Abdullah Nashih Ulwan, 1996, Cet. 5, Jakarta, Gema Insani Press.
  8. Kebebasan Wanita, jilid 1, 5, 6, A.H.A. Syuqqah, 1998, Cet.1, Jakarta, Gema Insani Press
  9. Sulitnya Berumah Tangga, Muhammad Utsman Al Khasyt, 1999, Cet. 18, Jakarta, Gema Insani Press.
  10. Majalah Cerdas Pemuda Islam Al Izzah, Wahai Pemuda, Menikahlah, No. 17/Th. 2 31 Mei 2001, Jakarta, YPDS Al Mukhtar.

Senin, 25 Juni 2012

RESUME ILMU PENDIDIKAN


RESUME ILMU PENDIDIKAN

BAB I
PERGAULAN SEHARI-HARI DAN GEJALA-GEJALA PENDIDIKAN


A.      PERBEDAAN PERGAULAN DENGAN PROSES PENDIDIKAN
1.      Pengertian pergaulan
Pergaulan adalah kontak langsung antara satu individu dengan lain, atau antara pendidik dan anak didik. Pergaulan merupakans alah satu sarana untuk mencapai hasil pendidikan yang baik.
Pendidikan lunak ini mengalihkan kekuasaan dari pendidik ke tangan anak didik dan ketaatan dari anak didik pindah ke pendidik. Cinta berlebihan timbul antara anak didik dan pendidik.
Aliran pendidikan lunak ini diantu juga oleh M. Montessori dengan semboyannya : Alles von Kunde aus, semua keluar dari anak didik.
2.      Macam-macam pergaulan
Pergaulan dapat di bedakan dalam berbagai dasar, antara lain :
a.       Menurut siapa yang terlibat dalam pergaulan itu maka pergaulan dapat di bedakan menjadi :
1)      Pergaulan anak dengan anak
2)      Pergaulan anak dengan orang dewasa
3)      Peragulan orang dewasa dengan orang dewasa
b.      Dipandang dari bidangnya, maka pergauland apat di bedakan menjadi :
1)      Pergaulan yang bersifat ekonomis
2)      Pergaulan yang bersifat seni
3)      Pergaulan yang bersifat paedagogis
c.       Ditinjau dari pergaulan itu, dapat digunakan rentangan-rentangan untuk membedakannya menjadi :
1)      Pergaulan ekonomis dan tidak ekonomis
2)      Pergaulan seni dan bukan seni
3)      Pergaulan paedagogis dan tidak paedagiogis
Kapankan pergaulan bisa dapat berubah atau dialihkan pergaulan pendidikan? Pergaulan biasa dapat berubah menjadi pergaulan pendidkan , bilamana dalam situasi itu berlangsung suatu pengaruh yang positif yang berasal dari orang tua yang ditunjukan kepada anak didik.
3.      Pentingnya pergauluan dalam pendidikan
Menurut pendapat Dr. M.J Langgeveld, pergaulan itu merupakan ladang atau lapangan yang memungkinakan terjadinya pendidikan. Pendidikan akan terjadi antara orang dewasa dengan orang yang belum dewasa.
4.      Faedah pergaulan
Faedah dari pergaulan adalah :
a.       Pergaulan memungkinkan terjadinya pendidikan
b.      Pergaulan merupakan sarana untuk mawasdiri.
c.       Pergaulan itu dapat menimbilkan cita-cita
d.      Pergaulan itu memberi pengaruh secara diam diam
Anak itu mempunyai sifat suka dan gampang meniru, oleh sebabnya maka pergaulan anak itu harus terus menerus di kontrol, tujuan melakukan pengontrolan itu adalah untuk menjaga agar tidak mendapatkan pengaruh yang jelek dari pergaulan.
5.      Perbedaan pergaulan dengan proses Pendidikan
-          Proses pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar orang dewasa dan disengaja serta bertanggung jawab untuk mendewasakan anak yang belum dewasa dan berlangsung terus menerus.
Kesimpulan :
-          Proses pendidikan menyangkut kegiatan dan lain-lain
-          Proses pendidikan berarti menyangkut tanggung jawab pendidkan
-          Didalam proses pendidikan mengandung unsur :

·         Tujuan
·         Materi
·         Urutan kegiatan
·         Metode
·         Murid/ peserta didik/ anak
·         Guru/ pendidik/ orang tua
·         Penilaian
·         Pendidik harus berperan 4 macam
·         Mengatur proses
·         Melayani
·         Belajar terus

Dengan cara pergaulan sehari-hari, anak merasa dirinya dibawa kepada kedewasaan, pergaulan semacam itulah yang di sebut pergaulan paedagogis.
Syarat pergaulan paedagogis adalah :
1.      Pergaulan antara anak dengan orang dewasa
2.      Didalam pergaulan ada pengaruh
3.      Ada maksud tujuan secara sadar untuk anak ke arah kedewasaan.




BAB II
PENGERTIAN PENDIDIKAN

Pendidikan memiliki definisi yang sangat luas dan dapat dilihat dari berbagai sudut.
1.      Definisi Umum
Pendidikan dapat diartikan sebagai Suatu metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.
2.      Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara dan pembuatan mendidik
3.      Menurut Undang-Undang
a.  UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989 : Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang
b.  UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
4.      Etimologi (Bahasa)
Bahasa Arab : berasal dari kata Tarbiyah, dengan kata kerja Rabba yang memiliki makna mendidik atau mengasuh. Jadi Pendidikan dalam Islam adalah Bimbingan oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani dan akal anak didik sehingga bisa terbentuk pribadi muslim yang baik.
Bahasa Yunani : berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching children)
5.      Psikologi
Pendidikan adalah Mencakup segala bentuk aktivitas yang akan memudahkan dalam kehidupan bermasyarakat.



BAB III
DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN

A.      Dasar Pendidikan
Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih penting dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang menggembirakan. Dasar atau landasan pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi yaitu :
1.        Pandangan Islam
a.     Al-qur’an.
Al-qur’an merupakan pedoman tertinggi yang manjadi petunjuk dan dasar kita hidup di dunia. Dalam Al-qur’an kita bisa menemukan semua permasalahan hidup termasuk pendidikan dan ilmu pengetahuan.
b.    Hadist
Hadist merupan pedoman kita setalah Al-qur’an, dengan demikian hadist juga merupakan dasar atau elemen dalam pendidikan. Nilai-nilai Sosial kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan Al-qur’an dan Hadist.
2.        Secara Umum
a.    Religius
Merupaken elemen atau dasar pendidikan yang paling pokok, disini ditanamkan nilai nilai agama islam (iman, akidah dan akhlak)  sebagai suatu pondasi yang kokoh dalam pendidikan
b.    Ideologis
Yaitu mengacu kepada ideologi bangsa kita yakni nya pancasila dan berdasarkan kepada UUD 1945. Dan intinya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
c.    Ekonomis
Pendidikan bisa dijadikan sebagai suatu langkah untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan keluar dari segala bentuk kebodohan dan kemiskinan.
d.   Politis
Lebih mengacu kepada suasana politik yang berlansung.
e.    Teknologis
Dunia telah mengalami eksplosit ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan bisa dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam kemajuan dunia pendidikan.
f.     Psikologis dan Pedagogis
Tugas pendidikan sekolah yang utama adalah mengajarkan bagaimana cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus-menerus sepanjang hidupnya dan memberikan keterampilan kepada peserta didik, mengembangkan daya adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.
g.    Sosial Budaya
Mengacu kepada hubungan antara individu dengan individu lainnya dalam suatu lingkungan atau masyarakat. Begitu juga hal nya dengan budaya, budaya masyarakat sangat berperan dalam proses pendidikan, karena budaya identik dengan adat dan kebiasaan. Apabila sosial budaya seseorang itu berjalan baik maka pendidikan akan mudah dicapai.

B.       Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa. Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia.  Tujuan pendidikan dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu menurut islam dan tujuan pendidikan secara umum.
1.      Tujuan Pendidikan Dalam Islam
Tujuan pendidikan islam adalah mendekatkan diri kita kepada Allah dan pendidikan islam lebih mengutamakan akhlak. Secara lebih luas pendidikan islam bertujuan untuk

·           Pembinaan Akhlak
·           Penguasaan Ilmu
·           Keterampilan bekerja dalam masyarakat
·           Mengembangkan akal dan Akhlak
·           Pengajaran Kebudayaan
·           Pembentukan kepribadian
·           Menghambakan diri kepada Allah
·           Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat

1.         Tujuan Pendidikan Secara Umum
Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:
1.    Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan dan bertagwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan kerampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.
2.    Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu  Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan memepertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawaan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi masa depan.
3.    TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangun yang berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945.


BAB IV
PENGERTIAN DAN ALAT-ALAT PENDIDIKAN

B.       Pengertian Jenis-Jenis Alat Pendidikan
Dalam praktek pendidikan, istilah alat pendidikan sering diindentikkan dengan media pendidikan, walaupun sebenarnya pengertian alat lebih luas dari pada media. Namun yang dimaksud disini adalah alat pendidikan bukan media pendidikan.
Alat pendidikan adalah langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan . jadi alat pendidikan itu berupa usaha dan perbuatan yang secara konkrit dan tegas dilaksanakan, guna menjaga agar proses pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan berhasil . Namun secara umum, alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan .
Sementara itu, Ahmad D. Marimba memandang alat pendidikan dari aspek fungsinya, yakni ; alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, alat sebagai tujuan untuk mencapai tujuan selanjutnya. menurut pendapat ini, alat pendidikan bisa berupa usaha/perbuatan atau berupa benda/perlengkapan yang bisa memperlancar/mempermudah pencapaian tujuan pendidikan.

C.      Jenis-jenis alat pendidikan
Mengenai alat-alat pendidikan, kita dapat memedakan alat-alat pendidikan ke dalam dua golongan yaitu:
a.    Alat pendidikan preventif
Alat pendidikan preventif ialah alat pendidikan yang bersifat pencegahan. Tujuan alat pendidikan preventif itu diadakan jika maksudnya mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu yang tidak baik . Dan untuk menjaga agar hal-hal yang dapat menghambat atau mengganggu kelancaran dari proses pendidikan bisa dihindarkan. Misalnya, tata tertib, anjuran dan perintah, larangan dan paksaan.
b.    Alat pendidikan represif
Alat pendidikan represif disebut juga alat pendidikan kuratif atau alat pendidikan korektif. Alat pendidikan represif bertujuan untuk menyadarkan anak kembali kepada hal-hal yang benar, yang baik dan tertib. Alat pendidikan represif diadakan bila terjadi sesuatu perbuatan yang dianggap bertentangan dengan peraturan-peraturan, atau sesuatu perbuatan yang dianggap melanggar peraturan. Misalnya, pemberitahuan, teguran, hukuman dan ganjaran .
Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa alat pendidikan dibagi ke dalam tiga bagian :
1. Alat-alat yang memberikan perlengkapan berupa kecakapan berbuat dan pengetahuan hafalan. Alat-alat ini dapa disebut alat-alat untuk pembiasaan.
2. Alat-alat untuk memberi pengertian; membentuk sikap, minat dan cara-cara berfikir.
3. Alat-alat yang membawa ke arah keheningan batin, kepercayaan dan pengarahan diri sepenuhnya kepada-nya.





BAB V
LEMBAGA PENDIDIKAN
A.      Pendidikan formal
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal terdiri dari pendidikan formal berstatus negeri dan pendidikan formal berstatus swasta.
Satuan pendidikan penyelenggara :



B.       Pendidikan Non Formal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
1.      Sasaran
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.


2.      Fungsi
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
3.      Jenis
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja. Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, majelis taklim, sanggar, dan lain sebagainya, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
4.      Satuan pendidikan penyelenggara


Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.


BAB VI
DASAR, TUJUAN DAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

 “Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan tujuan pendidikan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional”
Sistem pendidikan nasional merupakan permasalahan dari pengertian sistem pengajaran nasional yang termasuk dalam UUD 1945 Bab XIII Pasal 31 Ayat 2.
v  Dasar Pendidikan Nasional
1.      Pancasila
2.      UUD 1945
3.      Dasar Operasional
4.      Dasar Sosio Budaya
v  Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan bagi suatu bangsa titik startnya adalah pandangan hidup dan titik finishnya adalah tercapainya keperibadian hidup yang dicita-citakan.
Tujuan pendidikan dalam Negara Indonesia itu sebagai mana bermaksud dalam UUD 1945 yang berbunyi bahwa Negara Indonesia berkeinginan agar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa.  Kecerdasan disini bukan saja cerdas dalam arti menyerap ilmu pengetahuan, akan tetapi cerdas pula dalam bertindak dan berbuat, cerdas dalam spiritual.

BAB VII
TINJAUAN PENDIDIKAN
A.      Tinjauan Dari Aspek Psikologis
Tugas pendidikan terutama memberi bimbingan agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berlangsung secara wajar dan optimal.agar tindakan pendidikan yang dilaksanakan dapat berhasil guna dan dan daya guna,maka pendidik harus mengetahui tentang hukum dasar perkembanga kejiwaan manusia.
1. Tiap anak miliki sifat kepribadian yang unik.sifat kepribadian anak terbentuk karena peranan tiga faktor diantaranya :
a.faktor heriditas
b.faktor invironment meliputi :

v  Lingkungan dalam
v  Lingkungan phisik
v  Lingkunga sosial
v  Lingkungan budaya
v  Lingkungan spiritual

c.faktor self
2. Tiap anak mempunyai kecerdasan berbeda
Perbedaan satu dengan yang lain,disebabkan adanya perbedaan kepribadian dan karena berbeda intelegensi atau dengan yang lain.kecerdasan masalah penting bagi pendidikan di dunia.maka dari itu pendidik harus mengetaahui hal tersebut.
B.Proses pendidikan autoaktivitas
1.Motivasi
2.kebutuhan Manusia
Kebutuhan akan tercapai sesuai dengan tingkatan dan makna berbeda.menurut maslow kebutuhan mempunyai tingkatan-tingkatan berbeda diantaranya :

a)      Psiological need
b)      Safety need
c)      Needs for belong ing love
d)     Need for esteem
e)      Needs for self actualization
f)       Needs to know ang understand
g)      Aesthetic needs


B. Tinjauan dari aspek sosiologis
a. Pendidikan sebagai persiapan untuk hidup dimasayarakat
Manusia adalah makhluk sosial.dengan demikian manusia suka hidup beragaul dan berinteraksi dengan yang lainya.salah satu dari sekian banyak tujuan pendidikan yang disebutkan oleh banyak ahli pendidikan,adalah bahwa mendidik bertujuan untuk membimbing anak agar dapat hidup serasi dengan masyarakat hidupnya.gadi yang penting disini adalah membekali kemampuan kepada anak didik agar anak dapat menyusaikan diri daengan masyarakat sekitarnya.didalam masyarakat memangh terdapat banyak tata kehidupan yang satu dengan yang lainya.maka dari semuanya itu kita sebagai pendidik harus memperhatikan dan membimbng  kehidupan kepada anak didik supaya tidak keluar dari jalur kaidah pendidikan yang benar sesuai dengan norama-norama yang ada.
b.Pendidikan membina agen pembangun masyarakat.
Pembangunan hakikatnya adalah suatu usaha untuk bergerak majunya masyarakat.dari bab  B menrangkan tentang agen pembangunan masyarakat,siapakah agen pembanguanan tersebut kalu bukan anggota masyarakatnya sendiri.
Anggota masyarakat itu biasanya dapat digolngkan menjadi dua yaitu :
  1. bersikap statis
  2. bersifat menghendaki hal-hal yang baru,yang maju.
c.pendidikan dan kesadaran manusia
d.pendidikan dan pelestarian pancasila
Seperti diketahui,pelestarian pancasila itu dapat dilaksanakan lewat tiga jalur,yaitu :
  • jalur pendidikan
  • jalur media masa
  • jalur organisasi politik
c.pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
1.Tujuan pendidikan Indonesia
Tujuan tersebut telah diatur oleh pemerintah pada :
  • undang –undang 1945 pasal 31 aayat 1 dan 2
  • undang-undang No.4 tahun 1950 jo nomor tahun 1954
2.Pasal 3 UUPP tahun 1954
3.karena individu tidak cakap,tidak akan menjadikan sejahtera dan kemakmuran bangsanya.
4.dengan demikian setiap warga Indonesia harus :
v  Susila
v  Cakap
v  Demokratis
v  Beranggung jawan terhadap kesejahteraan tanah air


BAB VIII
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP ( LIFE LONG EDUCATIONS )

1.      Ahli-ahli pendidikan menggunakan istilah ADULT EDUCATION dan OUT OF SCHOOL EDUCATION.
Istilah education berbeda dengan konsep pendidikan seumur hidup sebab:
a.       Istilah tersebut menunjukan pada suatu bentuk pendidikan padahal pendidikan seumur hidup merupakan asas pendidikan.
b.      Istilah tersebut mencerminkan bahwa pendidikan itu bersifat terminal.
c.       Istilah “out of scool education” menunjukan suatu bentuk program pendidikan diluar system pendidikan formal yang bercorak vokasional dan ditujukan kepada para pemuda.
2.      dalam kepustakaan digunakan istilah : CONTINUING EDUCATION, EDUCATION PERMENENTE, FUTHER EDUCATION dan REGUR RENT EDUCATION. Digunakan untuk menunjukan proses pendidikan it uterus berlangsung sesudah seseorang menyelesaikan program pendidikan formaldi sekolah.
3.      OLAP FALME mentri pendidikan Swedia dalam komperensi mentri-mentri pendidikan tahun 1960 se Eropa ke-6 di Versailles,istilah RRECURRENT EDUCATION dipakai untuk menunjukan keseluruhan proses pendidikan yang terjadi setelah seseorabg nengakhiri pendidikan formalnya.
                                 
Dari beberapa istilah tersebut dapat disimpulkan bahwa :
a)      Konsep pendidikan seumur hidup (life long education) tidak diganti dengan beberapa istilah dimuka secara memuaskan.
b)      Pendidikan seumur hidupitu suatu asas bahwa proses pendidikan itu kontinu sejak manusia itu dilahirkan sampai akhir hayatnya.
c)      Proses pendidikan seumur hidup mencangkup bentuk-bentuk secara informal dan formal yang berlangsung dikeluarga, sekolah, tempat kerja dan dikehidupan masyarakat.
d)     Konsep pendidikan seumur hidup lebih lengkap bila dirumuskan dengan LIFE LONG INTEGRATED EDUCATION.

BAB IX
MASALAH UMUM DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA

Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila di bandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan. Masalah-masalah lainya yang menjadi penyebabnya yaitu:
(1). Rendahnya sarana fisik,
(2). Rendahnya kualitas guru,
(3). Rendahnya kesejahteraan guru,
(4). Rendahnya prestasi siswa,
(5). Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
(6). Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,
(7). Mahalnya biaya pendidikan.
Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas antara lain dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan, dan meningkatkan kualitas guru serta prestasi siswa.


BAB X
PENDIDIKAN SOSIAL DAN ALIRAN-ALIRAN DALAM PENDIDIKAN

  1. PENDIDIKAN SOSIAL
1)      Manusia Adalah Makhluk Sosial
Bahwa manusia dalam masa anak-anak banyak memerlukan pemeliharaan orang lain. Serta oaring dewasa cenderung untuk memelihara dan menolong kepada yang lebih muda. Juga untuk berkumpul dan bekerja sama dengan orang-orang dewasa yang lain. Sehinga manusia itu tidak dapat hidup dalam golongan-golongan.
2)      Lingkungan Sosial Dan Pendidikan Sosial
Bahwa angka itu dibesarkan di tengah-tengah berbagai kumpulan, artinya anak itu dipenuhi oleh anggota-anggota keluarga, teman-teman sepermainan oleh lingkungan keluarga.
            Lingkungkungan social adalah setiap orang yang berhubungan dengan anak itu. Pengaruh lingkungan social itu adalah pendidikan.yang kita maksud dengan pendidikan itu adalah pengaruh-pengaruh yang yang disengaja dari angota anggota-anggota beberapa golongan. Misalnya: pengaruh dari orang tua,, nenek /kakek serumah, pengaruh guru.
3)      Pendidikan Sosial dalam Keluarga
4)      Pendidikan social disekolah

  1. ALIRAN-ALIRAN DALAM PENDIDIKAN
1.      Nativisme (pembawaan)
Di pelopori oleh Schopenhauer, berkeyakinan bahwa anak yang baru lahir membawa bakat, kesanggupan dan sifat-sifat tertentu. Bahwa perkembangan manusia dalam hidup masyarakat itu tergantung kepada pembawaan sehingga pengaruh dunia sekitar sedikit sekali. Orang akan menjadi ahli agama, pelukis, guru itu semuanya semata-mata karena pembawaan, lingkungan/pendidikan.
2.      Empirisme
Adalah suatu aliran yang mengangap bahwa manusia itu dalam hidup dan perkembangan pribadinya semata-mata ditentukan oleh dunia luar. Sedangkan pengaruh dari dalam (factor keturunan) dianggap tidak ada. Pelopor aliran ini adalahj John locke dengan teorinya Tabula Rasa.
3.      Konvergen
Merupakan kompromi atau kombinansi dari pada navitisme dan empirisme tersebut. Ia mengatakan bahw pertumbuhan dan perkembangan manusia itu adalah tergantung 2 faktor yaitu :
1.      factor bakat/ pembawaan
2.      factor lingkungan, pengalaman,/pendidikan










PENUTUP


              Demikian resume yang dapat saya selesaikan dari 10 sub bab dari mata kuliah Ilmu Pendidikan semoga bermanfaat bagi semua pembaca khususnya bagi mahasiswa STIT Brebes sebagai salah satu sarana belajar yang simpel dan mudah di dapat.
             
              Resume ini di ambil dari berbagai pertemuan kuliah ilmu pendidikan yang biasa di kaji pada hari kamis dan mengambil dari salah satu buku Ilmu Pendidikan yang di karang oleh Drs. Abu Ahmadi yang terdiri dari 299 halaman.

              Penulis menyadari bahwa penulisan resume ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan sarannya yang membangun dari pembaca agar penyusun dapat menyusun tugas selanjutnya dengan baik lagi.















DAFTAR PUSTAKA

Drs.Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan, CV.Toha Putra, Semarang, 1978, hal.95.
UU No.20/2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
PP No. 19/2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Permendiknas No. 45/2006 Tentang UN Tahun Ajaran 2006/2007.
Pidarta, Prof. Dr. Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sayapbarat.wordpress.com/2007/08/29/masalah-pendidikan-di-indonesia.